“Keberadaannya hadir dalam kotak suara”
Ini salah satu foto dalam bukuku “Ku tak ingin tapi bisa”, buku foto hitam putih yang menceritakan keberadaan komunitas Sitanala. Buku foto yang launching 7 th lalu.
Komunitas sitanala adalah saudara2 kita penghuni lahan sekitar 52 hektar yang telah sembuh dari penyakit kusta. Lahan tersebut mereka tempati atas hibah dari Presiden Soeharto kala itu.
Kondisinya cukup tragis, karena masyarakat umum seakan mengucilkannya dengan alasan takut tertular. Padahal mereka yang telah sembuh tidak akan menularkan bekas penyakitnya…sembuh berarti sembuh seutuhnya. Akses dunia luar menjadi sangat sulit dan berujung pada melemahnya putaran roda perekonomian komunitas tersebut. Mereka ada tetapi seakan tidak diinginkan keberadaannya.
Tepat di depan bangunan ini saya berdiri termangu, merasa ada yang janggal dengan penampakannya. Pamflet, poster dan jargon kampanye memasuki lorong2 komunitas Sitanala. Dukungan suaranya sangat dibutuhkan dan diperebutkan…
tetapi apakah kehadiran fisiknya dapat kita terima dengan peluk mesra.
Salam fotografi kawanz!
Published at :