People Innovation Excellence

Foto Nightscene, Apa Pantangannya ?

Kita sering mendengar istilah foto bertemakan Nightscene, namun apakah arti dari nightscene itu sebenarnya ? Foto Nightscene merupakan sebuah cabang dari foto dengan kategori landscape, dimana fotografer mengambil gambar dengan nuansa alam menggunakan lensa wide, namun pada Nightscene, alih-alih berlatar alam, fotonya justru berlatarbelakang kehidupan kota pada waktu malam yang ditangkap dengan menggunakan teknik shutter speed rendah, dan biasanya menggunakan tripod karena durasi pembukaan tirai rana yang biasanya cukup lama.

Pada artikel kali ini, saya akan membahas sebuah karya mahasiswa yang menurut saya seharusnya berpotensi untuk menarik dilihat, namun terdapat beberapa kekurangan. Mari kita lihat foto ini :

Pada foto diatas, fotografer sepertinya berdiri pada sebuah jembatan yang berada diatas sebuah jalan tol. Dari pantauan pertama, terlihat bahwa kondisi foto mengalami overexposure dan kehilangan banyak kontras. Hal ini disebabkan oleh bukaan diafragma yang terlalu besar, dimana seharusnya ketika memotret objek dengan banyak sumber cahaya (mis. lampu mobil dan gedung) maka bukaan diafragma harus lebih kecil untuk menghindari efek flaring dan ghosting. Flaring dan ghosting terjadi akibat banyaknya cahaya dari luar yang mengalami efek pembiasan ketika masuk ke dalam lensa, sehingga perlu dilakukan penyesuaian diafragma.

Bisa dilihat bahwa fotografer menggunakan diafragma F/5 dengan durasi tirai rana selama 6 detik. Seandainya bukaan diatur pada f/11 – f/16 sepertinya fotografer akan lebih dapat meredam efek dari flaring dan ghosting ini. Lalu durasi tirai rana dapat dibuka lebih lama misalnya diantara 10-15 detik. Kekurangan lain dari foto ini adalah framing dan komposisi dari objek yang difoto, serta keadaan kamera yang bergoyang ketika memotret. Untuk lebih jelasnya saya akan mencoba melakukan editing untuk merekonstruksi kemungkinan terbaik yang dapat dilakukan pada foto tersebut.


Efek goyangan ketika melakukan teknik slow shutter speed


Melakukan cropping dan mengatur level cahaya pada Adobe Photoshop

Seperti yang dapat dilihat, editing dapat meminimalisir kekurangan yang ada, namun tidak bisa seratus persen menghilangkannya. Sehingga sangat penting bagi mahasiswa untuk terus berlatih fotografi agar kesalahan mendasar seperti ini suatu saat akan hilang dengan sendirinya, seiring dengan pengalamannya dalam memotret.


Sebelum dan sesudah editing

Sekian artikel kali ini. Nama fotografer disamarkan untuk kepentingan yang lebih baik.

Randy Indra Pradhana


Published at :

Periksa Browser Anda

Check Your Browser

Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

We're Moving Forward.

This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

  1. Google Chrome
  2. Mozilla Firefox
  3. Opera
  4. Internet Explorer 9
Close