People Innovation Excellence

Shoot, Print, Exhibit Seminar – Chris Bunjamin

Pada seminar kali ini, PrimaImaging mengundang perwakilan dari Binus University dalam rangka kerjasama untuk memperkuat ekosistem mata kuliah fotografi jurusan Desain Komunikasi Visual. Adapun seminar yang bertajuk “Shoot, Print, Exhibit” ini meliputi proses alur kerja yang lengkap untuk seorang fotografer profesional, dimulai dari proses pemotretan, pencetakan, dan diakhiri dengan pameran karya.

Seminar ini direncanakan menghadirkan 3 orang fotografer profesional Indonesia yaitu Eric Dinardi, Martha Suherman, dan William Sutanto, namun Eric Dinardi digantikan dengan fotografer profesional lainnya yaitu Chris Bunjamin sebagai pembicara, dikarenakan Eric Dinardi sedang disibukkan dengan kegiatan lain. Chris Bunjamin bukan fotografer sembarangan, beliau lahir pada tahun 1983 di Bandung, Jawa Barat, yang pada tahun 1994 pindah ke daerah Menteng, Jakarta. Pada tahun 1997, dia sempat mencoba pendidikan di Georgetown Prep School, Amerika Serikat, sebelum kembali ke Jakarta pada tahun yang sama untuk menjalani bangku sekolah di Binus International School.

Program kuliah perdagangan (Commerce degree) University of Toronto, Kanada, adalah tujuan selanjutnya dalam hidup Chris Bunjamin. Ia pun bergabung dalam sebuah komunitas yang memperkenalkan dia pada dunia fotografi, sebuah klub mobil yang banyak diikuti oleh mahasiswa Indonesia. Secara tidak langsung, disinilah dia belajar fotografi, dan tidak lama kemudian memulai proyek kecil-kecilan termasuk memotret acara pre-wedding teman-temannya. Dalam perkuliahannya, dia memutuskan untuk berganti jurusan menjadi Kriminologi, dan mengambil mata kuliah pilihan fotografi hitam putih, dibimbing oleh seorang visual artist bernama Simon Glass. Simon lalu meminta Chris untuk memilih seorang fotografer spesialis hitam-putih sebagai acuan, dan Chris memilih seorang fotografer bernama Robert Mapplethorpe. Mapplethorpe akhirnya menjadi inspirasi utama dari seorang Chris Bunjamin dalam perjalanan karir fotografinya.

Chris Bunjamin berpegang pada prinsip-prinsip ini pada hasil karya fotonya, yaitu : “Raw, honest, spontaneous and stylish, combined with technicality.” yang dapat dilihat pada hasil fotonya yang banyak mengandung spontanitas, namun memiliki gaya tersendiri, disertai dengan teknik fotografi yang mumpuni. Pada tahun 2017, ia bertemu dengan John Clang, seorang Visual Artist berkebangsaan Singapura yang tinggal di New York, Amerika Serikat, dan memberikan Chris sebuah wejangan untuk lebih banyak memotret proyek pribadi dibandingkan dengan proyek komersil, sebuat wejangan yang dilaksanakan oleh Chris Bunjamin hingga saat ini, sehingga ia banyak menelurkan hasil ekplorasi visualnya melalui media fotografi. Kini, ia masih aktif berkarya dalam menghasilkan karya-karya fotografi didukung oleh istrinya, Emmelyn.

Pada seminar yang diselenggarakan oleh PrimaImaging kali ini, Chris memperagakan penggunaan kamera dengan sensor medium format yakni PhaseOne IQ3 dengan resolusi 100 megapixel, ditambah dengan sumber pencahayaan dari lampu-lampu Broncolor Siros yang dipasangi aksesoris seperti Para, Softbox, Pulsospot, dan lain-lain. Dilanjutkan dengan melakukan review karya pada monitor Eizo Coloredge yang memiliki akurasi warna yang sangat tinggi. Setelah itu hasil karya dicetak pada printer EPSOIN berukuran besar. Saya pun berkesempatan melakukan ujicoba kesemua alat tersebut dan merasa bahwa apabila alat-alat ini dapat ditambahkan dalam inventaris Binus University, maka akan sangat membantu mahasiswa dan dosen untuk dapat lebih dekat pada dunia industri fotografi komersil dan memahami workflow atau alur kerjanya.

Hasil percobaan workflow dari memotret dan editing yang dilakukan oleh penulis

Sekian untuk artikel kali ini.
Foto profil diambil oleh Martin Westlake.
Sumber biografi banyak diambil dari : A Journey Bespoke

Randy Indra Pradhana


Published at :

Periksa Browser Anda

Check Your Browser

Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

We're Moving Forward.

This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

  1. Google Chrome
  2. Mozilla Firefox
  3. Opera
  4. Internet Explorer 9
Close