Type Modification Project: Connect with Your Cultural Heritage – Solo Edition
Solo, kota yang terletak di Jawa Tengah ini masih lekat dengan budaya lokal. Kentalnya budaya inilah yang menjadi daya tarik para wisatawan.
Melalui project ini, Fatichna Sabrina Mayestri yang keluarganya masih kental dengan budaya Solo ingin menampilkan indahnya ragam hias kota keraton tersebut. Ragam hias tersebut diolah dan dikembangkan menjadi desain huruf yang diharapkan dapat mencerminkan ciri khas visual budaya Solo kontemporer.
Yuk, ikuti proses kerja Fatichna untuk merancang desain huruf yang mengangkat ciri khas ragam hias Solo.
Fatichna melakukan studi visual terhadap ragam hias yang sering dijumpai di budaya Solo. Berikut adalah referensi visual yang Fatichna kumpulkan.
Referensi ini menjadi landasan bagi Fatichna untuk membuat sketsa penyederhanaan ragam hias. Berikut adalah sketsa berbagai ragam hias yang dihasilkan Fatichna.
Fatichna tidak merancang desain huruf ini dari 0, melainkan memodifikasi huruf-huruf yang sudah ada. Ia mencoba menggabungkan ragam hias dengan huruf Helvetica, Baskerville dan Garamond. Bukan hanya satu atau dua sketsa, melainkan belasan sketsa dikerjakan untuk mencari desain terbaik. Berikut beberapa alternatif rancangan desain huruf yang dihasilkan.
Pada akhirnya salah satu desain huruf diolah secara digital dan dikembangkan komposisinya. Berikut adalah hasil akhir desain huruf dengan ciri khas ragam hias Solo yang dirancang Fatichna.
Indonesia memiliki beragam budaya lokal yang sering kali terpinggirkan oleh silau budaya-budaya kontemporer. Project ini diharapkan menjadi pintu gerbang untuk kembali menengok kekayaan budaya kita, tidak berpaling melainkan mengangkat dan membawa budaya itu ke masa kini.
Local is the new global. Budaya lokal yang membuat kita unik di mata dunia dan merupakan aset berharga yang membuat kita dapat bersaing di dunia global.
Published at :