Penca Cimande merentang ke ujung dunia
Mampir ke saung pelestari Penca Cimande milik Mang Didih Supriadi, membongkar arsip foto2 lawas. Beberapa halaman terlewati, dan ada yang menarik dari beberapa lembar foto tersesbut. Empat orang bule dengan sesepuh Penca Cimande, yaitu Alm H. Darwis. Pertanyaanpun terlontar dari mulut ini karena penasaran mengenai siapa mereka. Cerita tentang orang asing yang berguru Penca Cimande sudah pernah dengar cukup lama, tetapi belum melihat penampakan sesungguhnya.
Bule2 tersebut adalah Marcel dan kawan2nya yang datang dari negeri Belanda. Mereka berlatih Penca Cimande selama 1 bulan penuh. Peristiwa tersebut terjadi di sekitar tahun 2002. yang menarik dari cerita dibalik foto tersebut adalah, kiprah bule2 tersebut di negaranya sepulang dari Cimande. Mereka mendirikan Perguruan Penca Cimande di Belanda yang diberi nama “Kujang Pusaka Cimande Tarikolot”.
Penca Cimande layak untuk diminati para bule yang mengejar keeksotisan tradisi timur. Desa Cimande Tarikolot adalah “Bumi Penca” yang sulit dicari tandingannya. Penca Cimande adalah tradisi yang masih hidup dan dihidupi masyarakatnya. Penca Cimande adalah “Falsafah hidup dan seni dalam gerak”.
Saung mang Didih setiap minggu pagi biasa digunakan latihan anak2 kecil yang berjumlah ratusan, seperti “Playgroup Penca”. Malam harinya digunakan untuk melatih yang berusia remaja. Masih banyak lagi saung2 atau padepokan yang aktif mengajarkan Penca Cimande, dengan antusias tinggi masyarakat sekitar. Memasuki Desa Cimande seakan terperangkap serial silat Ko Ping Hoo.
Sore itu terpaksa aku tidak membidikkan kamera karena lebih sayik dengan asupan cerita yang menarik. Lain kali aku akan datang dengan mata bukan dengan telingaku.
Published at :