SMARTPHONE “Urgent dan penting, penting tapi tidak urgent, urgent tapi tidak penting”
Smartphone atau telepon pintar merupakan salah satu alat komunikasi dengan smart teknologi yang beredar di kalangan masyarakat dunia saat ini . Dengan kecanggihan teknologi saat ini, fungsi smartphone tidak hanya sebagai alat komunikasi biasa, tetapi manusia juga dapat mengakses internet, mengirim pesan singkat, menyimpan data dan juga saling mengirim data. Dampak yang ditimbulkan dari smartphone mungkin tidak disadari sama sekali. Selain memudahkan dalam berkomunikasi sebagai dampak positif yang dapatkan pengguna, terdapat pula dampak negatif sebagai akibat menggunakan smartphone ini. Salah satu dampak positif dari penggunaan smartphone adalah dengan semakin maju perkembangan teknologi smartphone semakin membantu orang-orang dalam melakukan segala aktifitas, smartphone dapat dikatakan sebagai identitas seseorang. Dampak negatif yang terjadi salah satunya adalah mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat media sosial, daripada bertemu secara langsung atau face to face. Smartphone dianggap sebagai alat komunikasi untuk interaksi sosial terutama ketika dalam situasi yang darurat dan penting untuk komunikasi dengan teman, keluarga dan komunitas, orang akan lebih mengalami kecemasan jika ada urusan penting namun tidak ada akses pada smartphone atau tertinggal dirumah. Namun pada kenyataannya, beberapa individu tetap mengalami kecemasan meskipun smartphone cuma sebatas ataupun hanya kehilangan sinyal meskipun dalam keadaan santai atau tidak dalam keadaan yang darurat, karena ketika tidak ada akses smartphone maka akan susah dalam berkomunikasi jika ada sesuatu yang penting, maka sebisa mungkin smartphone harus selalu ada. Fenomena ini menjadikan smartphone sebagai salah satu benda yang berubah menjadi sahabat yang begitu intim dalam kehidupan manusia, dalam konteks relasi antara sesama manusia tingkat urgensi smartphone lebih tinggi dibandingkan dengan sahabat yang kita kenal sebagai manusia, membuat orang jauh dari kehidupan sosialnya, menciptakan budaya-budaya baru dalam berkomunikasi dengan sesama manusia dan hilangnya interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Pada salah satu blog di internet yang saya baca mengenai budaya smartphone dimana Slamet Abdul Sjukur (almarhum), seorang komponis dan budayawan asal Surabaya, sebelum meninggal dunia beliau menyampaikan kegalauannya melihat budaya smartphone yang benar-benar mengubah budaya manusia Indonesia. Empat orang sahabat duduk santai di restoran. Bukannya ngobrol, saling cerita, sharing, kata Pak Slamet, empat sahabat itu malah sibuk sendiri-sendiri dengan ponselnya. Setelah pesanan makanan datang, ponselnya pun on terus. Mulut menguyah makanan, mata membelalak ke layar ponsel. Senyum sendiri membaca cuitan yang dirasa lucu. Lalu, empat sahabat itu pun pulang sendiri setelah makan siang bersama di restoran. “Luar biasa fenomena baru ini,” kata Slamet suatu ketika. Contoh kasus yang sangat mendekati adalah fenomena yang terjadi dalam keluarga, terutama pada anak-anak yang sudah diberikan akses untuk menggunakan smartphone, sejak anak tersebut menggunakan smartphone, dia menjadi pemalas, lupa waktu untuk belajar dan kehidupan sosialnya menjadi berkurang terkadang teman-temannya dicuekin disaat mereka sedang bermain bersama, padahal sebenarnya sebagian dari orang tua sudah memberikan jadwal-jadwal untuk kegiatan sehari-hari untuk anak.
Dari fenomena inilah muncul ide untuk mengkritik penggunaan smartphone, dengan membuat karya instalasi. Konsep yang akan saya buat dalam projek ini adalah “Urgent dan penting, penting tapi tidak urgent, urgent tapi tidak penting” Rencananya karya instalasi yang akan dibuat adalah dengan skenario, setiap pengunjung akan menuliskan nomor telp mereka pada buku tamu yang sudah disiapkan, dan menitipkan smartphone mereka pada panitia. Saya akan mengajak para tamu kedalam satu ruang yang sudah diset meja makan keluarga, disitu ada sepasang suami istri dan kedua orang anak mereka, dengan kegiatan masing-masing asik menggunakan smartphone mereka tanpa memperdulikan makanan yang ada dimeja mereka. Setelah itu para tamu akan diajak ke satu ruangan kosong yang disitu ada kotak kaca terkunci yang berisikan semua smartphone para tamu, disitu secara random saya akan menghubungi dan mengirimkan sms ke nomor telpon smartphone yang ada dalam kotak kaca tersebut, dalam skenario ini saya hanya ingin mengetahui bagaimana reaksi meraka pada saat sedang dihubungi oleh seseorang namun dengan kondisi, smartphone mereka tidak bisa digunakan tapi hanya bisa di lihat saja. Pada kondisi inilah saya ingin melihat seberapa urgensi atau tidaknya smartphone dalam kehidupan manusia.
Published at :