Visual Invation: Branding dan Mural Kedai Omah Jlmaprang
Bahasa visual merupakan bahasa paling universal. Begitulah kenyataannya, banyak hal-hal yang membatasi sebuah interaksi dan komunikasi disebabkan oleh tercovernya “hijab” perbedaan bahasa verbal. Lain suku lain pula bahasanya, lain bangsa lain pula bahasanya, mak ada bahasa pemersatu, Bahasa Indosenesia ata juga bahasa Inggris.
Namun ketika kita dihubungkan oleh bahasa visual makan semua akan merasa terkoneksi, meski masing-masing akan melibatkan pengalaman kulturalnya masing-masing. Sebuah kegiatan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari salah satu kewajiban seorang dosen. Pengabdian pada masyarakat atau yang sering dikenal PKM. Community Development adalah salat satu unit di Binus University yang aktif mendorong keterlibatan dosen untuk turut dalam kegiatan”Empoweringh the Nation”.
Pada kesempatan ini, kegiatan ditujukan bagi pengembangan brand Kedai Omah Jlamprang, sebuah kedai yang dikelola oleh komunitas pemuda Karang Taruna dan PKK di Kota Pekalongan. Jlamprang adalah motif batik khas Pekalongan yang memiliki filosofi dan istorikal yang unik. Merupakan penyatuan unsur visual yang dipadu dari keragaman di Kota Pekalongan, unsur Jawa, Cina dan Arap kental sekalia mewarnai motfi batik ini. Akhirnya nama ini digunakan sebagi nama unit usaha yang dikeola bersama yang didukung sepenuhnya oleh Tim Binus Bangun Desa.
Desain branding pun diterpakan untuk Kedai Omah Jlamprang, sebagai identitas, tim Creative Advertising menciptakan brand identity berupa loga dan penerapannya, juga visual atraction berupa mural yang mengangkat keunikan khas Pekalongan.
Inilah cara main gue!
Published at :