Ceruk Digital Photography Melalui Art Poster
(Art Poster, merayakan media yang tersisih fungsi)
Karya fotografi digital “Bedhaya Erowati Sap Pitu” dalam pameran Art Poster
di Iang Gallery, Seoul, Korea, 3-16 April 2019
Poster pada masanya merupakan media komunikasi visual yang cukup efektif. Banyak kita jumpai poster2 perang dunia II yang melegenda. Sebelum era jejaring sosial dan digital, poster salah satu media above-the-line produk komersil. Banyak kita temui poster jualan produk seperti shampoo, sabun, rokok dll bertebaran di tempat2 setrategis.
Setelah peran poster konvensional yang bersifat analog menurun, memunculkan genre baru yang disebut Art Poster. Kaidah2 argonomika komunikasi sudah tidak lagi digunakan. Poster diwadahi dalam tema besar, dengan ekspresi personal yang kuat dari pembuatnya. Dari applaied menjadi pure art melalu bingkai media yang tersisih tersebut. Menghadirkan fungsi baru dalam sebuah isu besar secara kolektif. Poster tidak bisa lagi berdiri sendiri dalam menyuarakan isu.
Teknologi perekaman dan reproduksi gambar memegang peran penting munculnya produksi grafika terhadap poster. Eksekusi dengan menggunakan ilustrasi merupakan awal poster itu hadir ditengah-tengah masyarakat. Beriring perkembangan teknologi grafika, poster banyak dieksekusi menggunakan medium fotografi. Munculnya Art Poster, penggunaan ilustrasi dengan sentuhan manual yang kuat menjadi primadona. Fotografi hanya digunakan untuk elemen penunjang semata dengan prosentase kecil.
Melalui lahirnya Art Poster sejatinya memberi ceruk positif bagi fotografer untuk ikut merayakannya. Perluasan medium fotografi di art poster tidak hanya menjadi elemen pendukung saja, akan tetapi sanggup mandiri menjadi dirinya. Mari kita rayakan dalam pergulatan cahaya melalui media yang dirayakan.
Published at :