Jenis-Jenis Lighting dalam film
Dalam film. Ada banyak sekali jenis lighting yang bisa dipakai buat proses produksi film, pilihannya bervariasi mulai dari:
- Ukuran Fisik
- Karakteristik Cahaya
- Besar Power
- Harga
Penting buat kita memahami kemampuan masing-masing unit, karena setiap alat itu ada kelebihan dan kekurangannya. Kalau kita udah paham kita nggak perlu bingung milih alat yang tepat supaya hasilnya bisa maksimal. Lighting berdasarkan kelengkapannya bisa dibagi Jadi dua tipe yaitu:
- Open Face Instrument
- Lens Instrument
Open Face Instrument
Open Face Instrument merupakan lighting yang paling dasar dan paling sederhana, karena di lighting jenis ini lampunya itu nggak ada lensa yang digunain buat mengontrol arah fokus cahayanya. Lampu Open face ini pakai reflektor yang merupakan wadah lampunya buat ngarahin cahayanya ke depan.
Tapi lampu Open face sekarang umumnya udah dilengkapi Barn Doors di depan lampunya. Barn Doors ini fungsinya untuk motong dan membentuk cahaya biar bisa lebih sempit atau lebih luas. Contoh lampu Open face yaitu:
- Red Head 800w
- Blonde 2000w
Lens Instrument
Kemudian jenis lighting selanjutnya adalah Lens Instrument. Ga cuman kamera aja yang punya lensa tapi lighting juga, lensa di jenis lighting ini digunain buat ngatur cahaya biar bisa menyebar atau nge flood dan bisa fokus atau nge Spot. Salah satu jenis lighting yang Ada lensanya yaitu:
- Lighting Fresnel
- Ellipsoidal Light
Lighting Fresnel
Lighting Fresnel ini terdiri dari lensa prisma dengan pola yang berlingkar dan Lighting Fresnel terkenal karena bobotnya nggak terlalu berat terus kontrol dan fleksibel di tasnya yang tinggi. Contoh Lighting Fresnel yang terkenal yaitu:
- ARRI 650w Fresnel
- ARRI 300w Fresnel
Ellipsoidal Light
Selain Fresnel, ada lagi lampu lain yang masuk ke jenis lighting ini yaitu Ellipsoidal Light, lighting ini bentuk lampunya unik dan panjang. Kalau lensa fresnel bentuknya pola berlingkar, lampu Ellipsoidal ini pakai lensa cembung yang ngebuat spotnya tajam dan rata. Lighting ini umumnya sering dipakai di teater buat menyinari aktor dari atas panggung.
Dedo Light
Selain itu ada juga lighting yang namanya Dedo Light. Dedo Light ini terkenal karena ukurannya yang kecil dan ringan serta Lampu ini punya dua lensa buat ngontrol fokus cahayanya.
Komponen Yang Digunakan
Nah kalau dua jenis lampu tadi itu berdasarkan ada enggaknya lensa, sekarang ada juga jenis lain yaitu lighting Berdasarkan komponen yang digunakan. Untuk jenis ini kita bisa bagi jadi 4 kategori yaitu:
- Tungsten Light
- HMI
- Fluorescent
- LED
Tungsten Light
Pertama Tungsten Light atau Tungsten Hologen Light. Lampu ini merupakan lampu yang paling tua dalam produksi film, lampu halogen Ini kebanyakan masuknya di tipe Open face kayak blonde dan red head itu masuknya ke Tungsten Hologen Light.
Tapi beberapa lampu fresnel juga ada yang masuk ke tipe Tungsten Hologen Light ini. Karakteristik Lampu ini adalah cahaya yang keras dengan bayangan yang tajam.
- Kelemahan Tungsten Light adalah lampunya yang panas banget. Selain itu lampu jenis ini kurang efisien karena butuh daya listrik yang besar dan bohlam dari lampunya juga sensitif, sehingga sewaktu-waktu bisa pecah dan meledak.
- Kelebihan dari Tungsten Light adalah harganya yang murah untuk di sewa dan juga untuk dibeli.
HMI
Selanjutnya adalah HMI. Lampu HMI merupakan jenis lighting yang menggunakan campuran logam Halida dan uap merkuri di bohlamnya.
- Kelemahan lampu HMI adalah konsumsi daya yang besar dan membutuhkan alat tambahan yaitu Ballast untuk mencegah Flicker. Selain Itu lampu HMI kalau intensitas cahayanya kita atur kurang dari 50% itu bakal pengaruh ke warna cahaya yang dihasilkan. Kekurangan yang lain dari Lampu ini yaitu perlu kita panasin dulu selama beberapa menit sebelum dipakai supaya intensitas cahayanya bisa digunain maksimal
- Kelebihan lampu HMI. Selain kekurangan-kekurangan tadi tentunya lampu HMI punya kelebihan yaitu lampu HMI bisa ngasilin cahaya putih yang mirip dengan kualitas cahaya matahari. Karena itu biasanya Lampu ini dipakai untuk nerangin ruangan yang besar atau kalau misalnya kita syuting malem dan pengen dapetin suasana pagi lampu HMI adalah jawabannya.
Fluorescent
Jenis selanjutnya yaitu Fluorescent Light. Lampu Fluorescent merupakan lampu tabung yang menggunakan campuran uap merkuri dan lapisan fosfor di bohlamnya. Lampu ini umumnya sering dipakai di kantoran rumahan atau bahkan supermarket. Tapi lampu tabung yang sering dipakai di kantoran ini nimbulin warna kehijauan dan Flicker yang ngeganggu buat produksi film.
Sampai akhirnya perusahaan Kino Flo ngebuat lampu tabung yang color Balance atau sesuai standar produksi film yang bisa diatur intensitas cahayanya pakai dimmer dan juga dilengkapi dengan ballast buat mencegah Flicker.
Lampu ini punya karakteristik cahaya yang soft dan pancaran cahaya menyebar dengan gradasi bayangan yang halus. Selain itu lampu jenis ini juga nggak panas sehingga Lampu ini cocok banget dipakai untuk menyinari wajah subjek.
- Kelemahan Lampu ini adalah nggak bisa menghasilkan cahaya yang keras dan sebaran cahayanya Sulit buat dikontrol.
LED
Kemudian jenis lighting yang terakhir yaitu LED. LED adalah lampu dengan teknologi baru dan yang paling populer dipakai saat ini. Lampu ini bekerja dengan arus listrik yang melewati microchip.
Kelebihan
Lampu ini kelebihannya banyak banget pertama ukurannya lebih kecil dan bobotnya jauh lebih ringan kalau dibandingin sama jenis-jenis lampu yang tadi udah kita sebutin. Kemudian lampu LED juga efisien banget daya listrik yang di butuh ini sangat kecil, bahkan kita bisa nyalain lampu LED cuma pakai baterai doang.
Selain itu beberapa LED Light ada juga yang bisa berganti-ganti warna lampunya sampai tak terbatas misalnya ARRI Skypanel, satu lampu bisa kita ubah warnanya jadi kuning, ijo, merah, putih, ungu dan banyak warna warna lainnya.
Ada juga jenis lampu LED yang bisa bikin efek-efek lighting kayak cahaya petir, cahaya TV, efek cahaya dari api unggun dan banyak efek-efek lainnya. Selain itu LED juga tergolong aman lampunya nggak pakai gas kayak halogen jadi nggak akan meledak dan pecah kalau panas.
Kekurangan
Nah tapi dari banyaknya kelebihan yang LED punya, Lighting LED juga tentunya punya kekurangan, yaitu nggak bisa menghasilkan cahaya seterang lampu HMI dan juga harga lampu LED yang berkualitas baik harganya masih cukup mahal.
Ok itu tadi jenis-jenis lighting, kalau kalian perlu sinar matahari buatan kita menyarankan bisa pakai lampu HMI. Walaupun daya listriknya tinggi tapi belum ada lighting yang bisa ngalahin intensitas cahaya dari HMI.
Kemudian lampu Tungsten cocok buat lighting di dalam ruangan, tapi kalian harus siap mengatasi panas dari lampunya. Lampu fluorescent ngebentuk Cahaya yang lembut dan indah Walaupun sulit untuk mengontrol sebaran cahayanya. Kalau perlu lighting dengan power yang kecil dan ga panas kita bisa pakai LED walaupun harganya tergolong cukup mahal.
Dalam memilih lampu juga kita harus cari lighting dengan CRI yang tinggi. CRI adalah singkatan dari Color Rendering Indeks. Sederhananya CRI ini adalah nilai dari seberapa akurat sumber cahaya dalam mereproduksi warna dari objek yang di sinari, biar objek nya bisa ngeluarin warna aslinya. CRI ini punya nilai mulai dari 0 sampai 100 khusus untuk produksi film kita perlu lampu dengan nilai CRI di atas 90. Supaya produksi warna dan cahaya nya akurat.
Published at :
SOCIAL MEDIA
Let’s relentlessly connected and get caught up each other.
Looking for tweets ...