Color Grading menurut salah satu colorist film Indonesia
Mas Andhy Pulung adalah seorang editor dan Colorist film serta iklan di Indonesia, beliau juga beberapa kali menjadi guest lecture di Kampus Bina Nusantara di jurusan DKV advertising
menurut beliau mengutik dari article studio antelope
Perbedaan antara color correction dan color grading sebenarnya tidak terlalu membingungkan. Color correction merupakan tahap dimana seseorang menyeimbangkan warna-warna dasar, seperti hitam dan highlight. Lalu color correction juga berurusan dengan komposisi warna, seperti saturasi dan temperatur. Sedangkan, color grading lebih detil terhadap komponen-komponennya. Komponen utamanya merupakan ruang fotografi, dimana ada exposure dan sebagainya. Color grading juga berhubungan dengan ruang artistik yang dibantu dengan ambience dan elemen-elemennya dan juga detailing. Detailing contohnya adalah mengatur skintone.
Sebelum proses color correction dan color grading dimulai, pertama seorang Colorist harus mengetahui kapastias dari file yang akan ia edit. Untuk tahap pertama setelah mengetahui materi dasarnya, file akan melalui color correction dimana warna diseimbangkan. Yang paling penting adalah mengetahui film-time dari adegan. Dari situ baru file bisa masuk ke tahap color correction dan color grading yang lebih lanjut.
Saat ditanyakan mengenai belajar color grading, Mas Pulung menyarankan untuk memahami hal-hal dasar dari fotografi, seperti: exposure, speed, balance, white balance, dan sebagainya. Setelah itu seorang calon Colorist harus memiliki referensi yang banyak, dalam membuat gambar klasik maupun pop, jadi saat pembuatan gambar dibutuhkan, ia sudah memiliki tahu gambar itu seperti apa. Terakhir, harus mengetahui bahwa membuat gambar full color akan lebih gampang ketimbang membuat gambar fill color, memberikan unsur rasa itu lebih susah dan membutuhkan waktu.
Published at :
SOCIAL MEDIA
Let’s relentlessly connected and get caught up each other.
Looking for tweets ...