THE OCEAN WASTE HAUL
Initiatif Photography Project
Karya: Aprillianna Prasetio
Plastik merupakan produk serbaguna, karena kemudahan yang ditawarkan, seluruh dunia bernafsu untuk menghasilkan lebih banyak produk berbahan baku plastik. Dimana tanpa disadari, karakter dasar plastik hanya dapat digunakan sekali-pakai bersifat tidak mudah terurai (unrecyclable) mampu membawa dampak buruk bagi lingkungan. Sebagian besar sampah plastik yang ada di lautan berasal dari daratan yang terbawa melalui sungai dan bermuara di lautan. Sampah plastik yang berakhir di lautan sangat berpotensi mencemari dan memberikan dampak yang serius bagi keseimbangan ekosistem di laut, karena sampah plastik dapat terurai ratusan hingga ribuan tahun kemudian. Oleh karena itu, seringkali munculnya masalah kontaminasi plastik yang membawa dampak buruk bagi kehidupan laut (marine life). Sekitar 10 hingga 20 juta ton sampah plastik mencemari lautan setiap tahunnya. Sebuah studi yang dilakukan oleh kelompok kerja ilmiah di Pusat Nasional Uc Santa Barbara yang diterbitkan dalam jurnal science menyatakan bahwa terdapat 8 juta metrik ton sampah plastik yang mencemari lautan setiap tahunnya. Biota laut yang tercemar polutan seperti Mikroplastik mampu mempengaruhi rantai makanan yang pada akhirnya dapat meracuni manusia. Sehingga dapat disimpulkan, satu kerusakan atau kepunahan dalam suatu tingkat rantai makanan akan menyebabkan butterfly effect terhadap tingkat rantai makanan lainnya dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem bumi. Tidak hanya itu, plastik yang terkena panas dapat menghasilkan emisi karbon yang memicu terjadinya “perubahan iklim” atau climates change. Alasan saya memilih topik ini karena masalah sampah plastik yang mencemari laut telah menjadi krisis utama yang kurang terkendali dalam penanganannya, dimana dapat memberikan efek langsung yang mematikan bagi satwa liar. Polusi laut akibat sampah plastik ini tidak hanya berdampak buruk terhadap ekosistem laut namun juga terhadap ekosistem bumi. Kurangnya kesadaran serta perilaku buruk manusia dalam menangani sampah plastik memunculkan peningkatan masalah yang terjadi. Oleh karena itu, hal ini membutuhkan tindakan segera dengan meningkatkan kepedulian serta kesadaran manusia. Karena secara tidak langsung ekosistem laut memiliki hubungan timbal balik terhadap manusia juga lingkungan, dimana bila salah satunya mengalami kerusakan maka akan rentan terjadi ketidakseimbangan pada aspek kehidupan lainnya yang berujung pada kehidupan selanjutnya.
Published at :
SOCIAL MEDIA
Let’s relentlessly connected and get caught up each other.
Looking for tweets ...