People Innovation Excellence

LIMBAH MEDIS, LAUT, KITA

Initiatif Photography Project
Karya: Callula Hoegeng

Sustainbale living merupakan sebuah gerakan untuk dapat hidup ramah lingkungan. Saat ini, gerakan untuk dapat hidup sustainable living sudah marak dilakukan di indonesia, seperti mengurangi penggunaan kantong plastik dan sedotan plastik. Sustainable living juga disimpulkan sebagai gaya hidup yang bekesadaran untuk dapat menjaga dan melindungi lingkungan dan ekosistemnya. Gerakan berikut ini memberikan dampak positif pada lingkungan dan ekosistem laut dimana terjadi pengurangan sampah plastik yang ditemukan di laut. Gerakan ini juga sudah berjalan didukung oleh pemerintah dengan tidak memperbolehkan penggunaan kantong plastik di supermarket hingga restoran serta menyediakan transportasi umum yang memadai agar masyarakat dapat mengurangi penggunaan alat transportasi pribadi. Gerakan pengurangan sampah plastik memang sudah berkurang, namun tanpa kita sadari pada masa pandemi ini nilai sampah plastik yang sudah menurun telah digantikan oleh sampah medis atau APD. Limbah medis (APD) merupakan limbah yang berasal dari rumah sakit serta penggunaan masker medissekali pakai pada masyarakat. Meningkatnya limbah medis (APD) berdampak buruk pada lingkungan dimana limbah-limbah medis (APD) tidak dapat larut dan perlu menggunakan proses tertentu untuk diuraikan karena merupakan limbah B3 atau Bahan Berbahaya dana Beracun. Limbah medis ini juga meresahkan dimana merusak ekosistem di laut serta mencelakakan binatang. Alasan utama saya mengangkat tema limbah medis (APD) pada kampanye ini karena dimasa pandemi, tidak banyak yang menyadari dampak buruk dari penggunaan APD seperti masker sekali pakai pada lingkungan dan ekosistem. “Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHK) sejak Maret 2020 hingga Agustus 2021 angkanya telah mencapai 20.110,585 ton per kubik.” (CNN, 2021) Berita CNN menyebutkan bahwa sejak bulan Agustus 2021 penumpukan limbah medis telah mencapai angka 20.110,585 ton per kubik di Indonesia, hal ini sangat amat meresahkan pemerintah dan aktifis lingkungan hidup. Penumpukan limbah APD sangat membahayakan bagi lingkungan karena saat ini, tempat pengolahan limbah B3 masih sangat terbatas. Kasus penumpukan kimbah medis tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga di negara lain. “ An estimated 1.56 billion face masks entered the ocean in 2020, according to a report by OceansAsia, a Hong Kong-based marine conservation organization.” (McSweeney, CNN, 2021) Berdasarkan penyataan yang dilansir CNN, limbah APD sudah mencemari ekosistem laut dimana ditemukan 1.56 juta masker di dalam laut. Selain itu, diperkirakan pada tahun 2050 jumlah plastik di laut lebih banyak dibandingkan ikan, namun terjadinya pandemi covid-19 menyebakan peningkatan banyaknya sampah yang menumpuk di laut. Hal ini membuat ahli memperkirakan limbah hasil manusia akan lebih banyak di laut dibandingkan dengan ikan lebih cepat dari perkiraan yaitu 2050. “ The researchers have so far recorded more than 50 incidences globally where wildlife was harmed, but Hiemstra warned the actual number is likely to be far larger.” (McSweeney, CNN, 2021). Tidak hanya binatang laut yang terkena dampak dari pembuangan limbah medis, hampir seluruh binatang liar seperti monyet, pinguin, hingga burung juga sudah terkena dampaknya. Ditemukan sekelompok burung yang membuat sarang menggunakan limbah masker, sarung tangan medis dan tissue. Limbah medis tidak dapat dibuang seperti sampah-sampah lainnya, limbah berikut ini merupakan limbah B3 atau bahan berbahaya beracun yang jika di bakar akan menciptakan polusi udara karena terdapat bahan berbahaya kimia di dalamnya. Limbah medis juga tidak dapat di timbung ke tanah karena tidak dapat terurai dan dapat mengeluarkan bahan kimia beracun yang dapat mempengaruhi kualitas tanah. Salah satu cara utama adalah menguapkan limbah medis. Saat ini belum banyak yang menyadari bahwa limbah medis perlu di buang di tempat khusus, walaupaun di Jakarta sendiri sudah terdapat beberapa tempat untuk mengumpulkan limbah medis agar di olah dengan teknik yang tepat. Pengumpulan sampah medis untuk dikumpulkan ke tempat pengolahan menjadi salah satu solusi utama menekannya angka sampah medis yang dibuang ke laut atau lingkungan, selain itu penggunaan masker kain yang dapat digunakan berkali-kali juga dapat menjadi salah satu solusi.


Published at :

Periksa Browser Anda

Check Your Browser

Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

We're Moving Forward.

This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

  1. Google Chrome
  2. Mozilla Firefox
  3. Opera
  4. Internet Explorer 9
Close