BIOFORM SAHABAT BUMI
Initiatif Photography Project
Karya: Valentine Viola
Sampah plastik telah merusak ekosistem secara masif. Daya hancurnya terhadap lingkungan begitu besar karena plastik sangat sulit terurai. Sebuah studi menyebutkan bahwa kantong plastik dan styrofoam memerlukan ribuan tahun untuk bisa terurai. Keberadaan sampah plastik pun semakin melimpah seiring dengan produksinya yang terus meningkat. Menurut Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS), konsumsi plastik nasional masih didominasi oleh plastik kemasan sebesar 65%. Dari total permintaan plastik kemasan, sekitar 60% diserap oleh industri makanan dan minuman. Industri minuman, misalnya, merupakan salah satu sektor yang pertumbuhannya paling cepat di Indonesia. Industri minuman di Indonesia tumbuh 22,74% pada semester satu 2019. Ketika industri terus bertumbuh, maka volume sampah plastik pun akan meningkat. Tahun 2050, diperkirakan akan ada 12 miliar ton sampah plastik di lingkungan. Gaya hidup saat ini yang kian praktis mendorong meningkatnya penggunaan kemasan pada produk makanan. Akibatnya, ketergantungan manusia pada kemasan dalam keseharian sangatlah tinggi. Salah satu jenis kemasan plastik yang sering digunakan adalah sterofoam. Sterofoam adalah bahan pengemas makanan yang banyak diminati. Namun dalam penggunaannya, sterofoam mampu menimbulkan berbagai penyakit yang dapat merusak tubuh. Bahan ini juga digolongkan sebagai bahan yang tidak dapat didaur oleh alam sehingga sama sekali tidak ramah lingkungan. Maka dari itu terdapat beberapa bahan yang kaya akan panennya di Indonesia seperti sorghum, tongkol jagung dan cangkang kepiting yang dapat di gunakan sebagai biofoam alami anti bakteri dengan penerapan teknik thermopressing serta mengetahui perbandingan kualitas antara biofoam alami anti bakteri dengan sterofoam yang ada di pasaran. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat maupun para pedagang makanan dengan cara membiasakan diri melakukan kegiatan ramah lingkungan agar bisa menjadi lebih sadar tentang bagaimana seharusnya menggunakan sumber daya. Selain itu kita juga dapat menyuarakan konsep ramah lingkungan dengan adanya teknologi ramah lingkungan, gaya hidup yang ramah lingkungan, energi ramah lingkungan dan produk ramah lingkungan. Sudah banyak bungkus makanan yang sudah berenkarnasi dari yang tidak ramah lingkungan seperti yang dibuat dari bahan baku plastik menjadi yang terbuat dari bahan baku alami yang dapat di daur ulang dan ramah lingkungan. Mari selamatkan bumi kita dengan cara memakai produk yang ramah lingkungan.
Published at :
SOCIAL MEDIA
Let’s relentlessly connected and get caught up each other.
Looking for tweets ...