Proses Mendesain Komunikasi Visual
Sumber gambar: https://unsplash.com/photos/MuGkTlj–lg
Desainer bukanlah pesulap yang bisa dalam sekejab merancang karya komunikasi visual. Untuk menghasilkan karya desain yang tepat sasaran dan estetis dibutuhkan sebuah proses yang baik. Ada beragam proses yang dijalani mulai dari awal mendapatkan brief sampai ke karya final. Simak yuk kurang lebih seperti apa proses yang dilalui.
Memahami Brief
Desainer merancang karya untuk mengkomunikasikan pesan tertentu kepada khalayaknya. Oleh karena itu sebelum mulai proses merancang desain, biasanya ada sebuah brief yang diterima. Brief ini berisi problem komunikasi yang harus diselesaikan, objektif, target khalayak dan preposisi atau pesan yang ditawarkan. Yang harus diingat adalah sebagus apa pun karya kalau tidak sesuai dengan brief yang diberikan akan sia-sia.
Melakukan Riset
Setelah menerima dan memahami tujuan brief, yang harus kita lakukan adalah melakukan riset untuk mendalami brief tersebut. Apa saja sih yang harus kita riset? Pendalaman tentang produk/jasa atau isu yang mau dikomunikasikan, target khalayak, desain yang sudah ada sebagai referensi atau titik tolak. Riset itu bentuknya macam-macam lho. Bisa dilakukan langsung di lapangan melalui wawancara atau pengamatan, bisa juga di belakang komputer melalui penelusuran data online.
Brainstorming untuk Mencari Ide
Data-data riset yang telah dikumpulkan merupakan bahan untuk brainstorm mencari ide. Biasanya brainstorm memang dilakukan secara berkelompok tapi tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan seorang diri. Yang harus diingat dalam proses ini adalah jangan terlalu cepat membunuh ide. Kumpulkan sebanyak mungkin ide yang terlintas sebelum akhirnya merumuskan ide terbaik.
Mencari Referensi Visual
Setelah merumuskan ide, tentukan tone and manner serta teknik visual yang akan digunakan di desain kita. Buatlah kumpulan referensi-referensi visual yang membantu kita mengingat target visual yang ingin diciptakan.
Merancang Sketsa dan Rough Layout
Walau sudah ada ide dan referensi visual, jangan terburu-buru merancang karya final. Kenapa? Dari sebuah ide bisa diterjemahkan ke beragam visual lho. Itu dia yang harus kalian eksplorasi. Nah cara tercepat untuk mengeksplorasi penerjemahan ide ke visual adalah dengan merancang sketsa sebanyak mungkin.
Setelah mempunyai banyak alternatif, lihat ulang semuanya dan tentukan sketsa mana yang terbaik. Cobalah wujudkan sketsa itu menjadi beberapa alternatif rough layout. Apa sih rough layout itu? Desain yang sudah dieksekusi menuju karya final tapi secara teknis belum sempurna. Kalian bisa mengeksplorasi elemen dan komposisinya di tahap ini.
Merancang Karya Final
Seorang desainer yang baik adalah yang perhatian pada detail. Oleh karena itu eksekusi detail tiap elemen desain dan komposisi harus diperhatikan. Jangan lupa perhatikan ketentuan-ketentuan teknis yang diminta dalam brief.
Published at :
SOCIAL MEDIA
Let’s relentlessly connected and get caught up each other.
Looking for tweets ...