Habit to Nurture Creativity #4
Tahu nggak sih rentang perhatian manusia itu cuma 8 detik, bahkan lebih singkat 1 detik dibandingkan ikan mas. Belum lagi kalau kita bicara soal media sosial. Katanya nih manusia cuma menghabiskan waktu kurang lebih 1-2 detik di sebuah konten sebelum berpindah ke konten lain jika memang merasa tidak tertarik.
Terus memang apa hubungan kedua hal tersebut dengan kita yang berprofesi sebagai desainer?
Efek dari kedua hal tersebut adalah kita harus merancang desain yang mampu merebut perhatian mereka. Gimana caranya? Bukan cuma membuat visual yang estetis dan konten yang relevan, desain kita harus kreatif.
Apa sih yang disebut kreatif? Definisinya sederhana kok. Menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain. Yang rumit adalah penerapannya.
Contoh ketika menggambar gunung, kita sudah terbiasa menggambar dua gunung dengan matahari dan awan di langit, jalan dan sawah di kanan kiri. Kenapa kita tidak menggambarkan gunung dengan cara yang berbeda?
Bicara soal mengolah kreativitas, ada sebuah kata kunci yang selalu menjadi pegangan semua desainer. Apa itu? WHAT IF. Bagaimana jika.
Dalam situasi apa pun jangan puas dengan ide atau pikiran pertama yang terlintas dalam benak kita karena biasanya orang lain akan memikirkan hal yang serupa. Selalu tantang diri untuk berandai-andai, memikirkan berbagai alternatif kemungkinan dengan kata kunci “Bagaimana Jika.”
Sumber gambar: https://unsplash.com/
Contoh:
Bagaimana jika gunungnya ada di bawah laut?
Bagaimana jika gunungnya justru ada di bawah tanah?
Bagaimana jika gunungnya tertutup asap kebakaran hutan?
Bagaimana jika gunungnya menyerupai bentuk hati?
Bagaimana jika…
Bagaimana jika…
Kita akan menemukan banyak sekali kemungkinan.
Nah, untuk mengasah kreativitas, mulai dari sekarang di situasi sehari-hari sekali pun, yuk, coba berandai-andai menggunakan kata kunci “bagaimana jika.”
Bebaskan pikiranmu, jangan takut berimajinasi karena imajinasi yang akan membawamu melangkah lebih jauh.
Ingat, jangan buru-buru membunuh ide ya. Kumpulkan dulu saja alternatif sebanyak mungkin, sebelum akhirnya dikerucutkan.
Jadi bagaimana jika kamu mulai latihan berandai-andai dari sekarang dan tuliskan pengalamanmu di kolom komentar. Setuju?
Published at :