Pengajar Melintas Zaman
Kalau hanya menyampaikan materi di kelas mungkin gampang, tapi mengerti keinginan dan kebutuhan mahasiswa sesuai dengan zamannya butuh kesadaran sebagai pengajar, tidak hanya sebagai dosen.
Mengerti berarti kita siap belajar mengenal zaman sebagai objek bukan subjek. Kalau kita berlaku sebagai subjek dalam mengenal zaman, maka akan terperangkap ke masa lalu lagi. Kita akan memperangkap mahasiswa didik kita ke zaman kita kembali dengan balutan (sok) kekinian.
Belajar sebagai objek memang susah, karena rela melepas keegoisan yang telah melekat berpuluh tahun. Keegoisan kita sebagai dosen akan membangun tembok yang tebal dan tinggi di ruang kelas. Dosen memandang rendah mahasiswa yang seakan bodoh dan membangkang, padahal kitalah yang salah berdiri melintas zaman.
Memberikan hukuman dengan nilai E atau C seharusnya bukanlah menjadi kepuasan, karena itu sebuah kegagalan. Dosen yang berhasil ketika semua muridnya meraih nilai A dan tersenyum hormat karena menganggap kita adalah teman dalam mengarungi perhelatan keilmuan yang mereka hadapi.
Tidak ada mahasiswa yang bodoh atau malas, yang ada hanyalah kita sebagai dosen yang tidak mau belajar menghancurkan tembok pemisah. Dosen seharusnya tak kenal lelah mencari metode untuk dapat larut di keriuhan zaman. Mahasiswa sedang berpesta dengan zamannya janganlah kita menjadi perusuh musuh mereka bersama.
Selamat mengajar bahkan mendidik !
Published at :