Penelitian di Dalam Praktik Fotografi Seni

Fotografi lazim digunakan dalam penelitian antropologi visual. Foto menjadi eviden dalam penelitian tersebut. Melalui lembaran-lembaran foto, kisah sebuah bangsa, grup etnik terceritakan dengan beragam aspek. Peran fotografi dalam penelitian ini merupakan alat pendukung vital dalam menyingkap permasalahan. Objek utama dalam penelitian ini bukanlah fotografinya melainkan objek sosialnya.

Ada beberapa penelitan yang menggunakan fotografi sebagai objek utama, melalui kajian hemeneutik ataupun semiotic untuk mengungkap fenomena poleksosbud. Peneliti melakukan penelitian terhadap foto-foto pada kurun waktu, situasi dan fotografer tertentu. Peran fotografi tampak lebih menonjol meskipun pisau bedah dan orientasi hasil lebih mengabdi ke dalam ragam ilmu sosial.

Wacana terkini yang muncul dalam penelitian fotografi seni lebih mengacu terhadap aktivitas praktiknya. Praktik fotografi menjadi objek utama dalam penelitian fotografi seni yang berorientasi terhadap keilmuan fotografi sepenuhnya. Dalam beberapa literatur penelitian berbasis praktik fotografi terbagi menjadi tiga jenis yaitu; untuk praktik, terhadap praktik dan di dalam praktik.

Penelitian yang berorientasi terhadap alat bantu (dukung) untuk praktik fotografi inilah yang disebut penelitian untuk praktik. Berikutnya adalah penelitian terhadap praktik, peneliti menggunakan praktik fotografi yang dilakukan seseorang sebagai objeknya. Peelitian ini hampir menyerupai dengan penelitian di atas. Kedua jenis penelitian berbasis praktik ini sudah lazim dilakukan oleh banyak institusi Pendidikan fotografi.

Yang paling menarik dan masih menjadi perbincangan seru adalah penelitian di dalam praktik fotografi seni. Penelitian jenis ini tidaklah lazim meskipun tugas akhir penciptaan fotografi seni telah banyak dilakukan. Peneliti sekaigus fotografer yang melakukan praktik fotografi seni, objek utamanya adalah praktik yang dilakukan peneliti itu sendiri. Kompleksitas yang terjadi di dalam penelitian tersebut adalah otoritas peneliti dan pencipta, bentuk knowledge yang dihasilkan, bagaimana memahami karya foto sebagai bagian dari hasil penelitian. Pendekatan knowledge umumnya ditempuh melalui teori embodiment yang dirunut melalui fenomenologi atau pragmatism. Knowledge menyatu di dalam praktik sekaligus karya fotografi seni. Proses penciptaan fotografi jenis ini dalam dunia akademik sering dilakukan akan tetapi tidak terartikulasikan dengan jelas sehingga penciptaan fotografi seni tidak tervalidasi secara ilmiah. Dengan demikian terjadi missing link dalam prosesnya, karya fotografi muncul tiba-tiba secara intuitif bisu. Bagi praktisi fotografi seni tidaklah menjadi masalah, akan tetapi untuk kepentingan akademik tidaklah begitu. Borgdoff memberikan acuan dalam melakukan penelitian semacam ini dengan adanya; subjek – konteks – metode – Hasil.

Dengan renungan singkat ini, sebenarnya saya berharap sobat fotografi ikut memperbincangkan menjadi wacana menarik dalam proses penciptaan fotografi seni.

Salam fotografi temanz!

NB: Di bawah ini adalah salah satu penelitian di dalam praktik fotografiku “Dialog Bedhaya”