CONTROL TEXTILE WASTE
Initiatif Photography Project
Karya: Safira Amalia
Kehadiran limbah tekstil dari industri merupakan ancaman bagi lingkungan hingga ekonomi. Dampak yang ditimbulkannya cukup serius sehingga kita perlu meningkatkan kesadaran untuk menangani permasalahan ini. Tertumpuknya limbah tekstil di Indonesia mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Air sungai yang tercemar akibat pembuangan limbah cat tekstil berwarna atau limbah kain yang tidak terpakai juga dapat menghambat kehidupan biota yang tinggal di sepanjang aliran sungai, limbah yang mencemari sungai juga berbahaya bagi kesehatan. Mulai dari penyakit kulit, hingga potensi penyakit kanker, jika air yang tercemar dikonsumsi. Limbah cair dari proses pewarnaan tekstil sangat berdampak besar pada pencemaran lingkungan. Proses pewarnaan tekstil dengan pewarna sintetik memang lebih mudah diproses dan dapat membuat ragam warna lebih cerah dan matang, tetapi dalam kadar tertentu bersifat toksik dan karsinogenik (pemicu kanker). Pewarna yang umumnya digunakan hingga 80% proses pengerjaan dalam industri tekstil adalah pewarna jenis azo. Pewarna azo tergolong limbah yang sulit untuk diuraikan (degradasi) dan pada kadar tertentu bersifat toksik dan karsinogenik (Dewi, S,R & Lestari, S.2010). Dalam pewarna jenis azo juga terdapat auksokrom (gugus yang dapat meningkatkan daya kerja kromofor, sehingga optimal dalam pengikatan serat tekstil) atau radikal yang mengikat kromofor (gugus pembawa warna) sehingga warna akan terikat dalam serat tekstil. Ikatan kedua gugus tersebut menyebabkan zat warna azo tidak dapat hilang dari perairan. Limbah pewarna azo yang dibuang ke dalam sungai dapat mempengaruhi transparansi warna air sungai sehingga sinar matahari terhalang masuk ke dalam dasar sungai, juga bersifat toksik (mengurangi kadar oksigen) dan mutagenik terhadap organisme dalam air sungai. Nirmalarani et.al (1988) dalam M.Sudha. et.al (2014) menyebutkan jika pewarna azo dapat mengurangi efisiensi germinasi benih dan pertumbuhan tumbuhan, sedangkan dalam kadar konsentrasi yang lebih tinggi mampu menghambat pertumbuhan tunas dan akar. Aktivitas manusia yang menyebabkan kerusakan lingkungan ini perlu ditangani dengan sesegera mungkin. Isu ini diangkat lagi dan lagi karena melihat perkembangan masalah limbah tekstil di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Tertumpuknya limbah tekstil di Indonesia mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Air sungai yang tercemar akibat pembuangan limbah cat tekstil berwarna atau limbah kain yang tidak terpakai juga dapat menghambat kehidupan biota yang tinggal di sepanjang aliran sungai, limbah yang mencemari sungai juga berbahaya bagi kesehatan. Mulai dari penyakit kulit, hingga potensi penyakit kanker, jika air yang tercemar dikonsumsi. Akan sangat berbahaya bila hal ini masih terjadi dan berdampak sangat buruk bagi kehidupan semua makhluk hidup.
Published at :
SOCIAL MEDIA
Let’s relentlessly connected and get caught up each other.
Looking for tweets ...