Natural Color
Dalam fotografi, terutama pada landscape, street dan semua yang objeknya terkait dengan alam, selalu memperbincangkan permasalahan warna dari hasil foto. Sebagian menganggap pencapaian warna yang naturallah yang membuat foto tersebut memiliki nilai lebih. Warna natural “Natural Color” itu seperti apa dan bagaimana. Parameter untuk mencapai hal tersebut menjadi sangat subyektif berdasarkan fakta lapangan (tehnik dan sebagainya). Warna natural yang dipahami oleh banyak orang adalah senyata-nyatanya warna sesuai aslinya. Untuk menghasilkan warna dalam foto ada dua faktor permasalahan, internal kamera dan eksternal. Faktor internal terjadi karena masing-masing kamera sebagai alat pemindai gambar sensornya memiliki kecenderungan warna yang ia hasilkan, belum lagi pengaturan white balance, color profile dll termasuk proses editing di PS. Sedangkan faktor eksternal dipengarugi oleh sumber cahaya dan faktor refleksi cahaya yang meliputinya. Pola pengaturan kedua faktor inilah yang memungkinkan foto dapat hadir dengan “wana natural”.
Yang menjadi permasalahan disini, apakah dalam budaya visual yang ada sekarang ini, “natural color” menjadi harapan audien penikmat foto. Warna-warna dramatis yang sulit kita dapatkan di alam pada kenyataannya menggugah mata mengirimkan stimulan takjub ketimbang warna yang sesungguhnya. Hadirnya foto-foto yang dianggap “natural color” pun sebenarnya mengalami pergeseran dari warna sejatinya di alam. Media visual yang sering kita jumpai melalui sumber-sumber mainstream (iklan dan film) sebagai referensi visual sangat mempengaruhi pola konsumsi visual masyarakat (audien) pada umumnya.
Penggunaan warna pada fotografi pada akhirnya bertumpu dari kebutuhan foto itu dibuat dan target yang mau dijangkau. Natural dan tidak natural tidaklah penting dalam konteks foto sebagai media visual kontemporer.
Salam kreatif!…..maju terus fotografi Indonesia……
Foto: Nelayan di Pantai Kejawanan Cirebon (dokumentasi pribadi)
Published at :