Seni Memotong Kertas: Sebuah proyeksi grafis “Hagung Sihaq”
Seni memotong kertas pertama kali ditemukan di Xinjiang abad ke-6, kemudian diteruskan oleh dinasti berikut yaitu Song dan Tang yang lebih populer dikenal dengan sebutan seni dekoratif. Sekitar abad ke-8 atau 9, seni memotong kertas muncul di Asia Barat. Turki, pada seputaran abad ke-16 muncul penggunaan seni memotong kertas, dalam kisaran abad yang sama hal tersebut sangat populer di Eropa Tengah.
Seni memotong kertas memiliki perjalanan yang cukup panjang hingga sekarang. Keberadaannya lebih tua dari perkembangan masa gemilang seni lukis eropa (masa Renaisance). Banyak sekali nama-nama besar yang ikut mewarnai perkembangan seni memotong kertas antara lain; Joanna Koerten (abad 17) dengan seni siluetnya, Lotte Reiniger, Jad Fair dan masih banyak lagi.
Hagung Sihag (Foto: Lateevhaq)
Hagung Sihag, adalah salah satu nama yang hingga kini tekun menggeluti seni memotong kertas. Latar belakang sebagai seorang desainer grafis jebolan ISI Yogyakarta dua puluh empat tahun yang lalu, terlihat jelas dalam beberapa karyanya sangat aplikatif dengan produk grafis. Beberapa karya telah lahir dari penggelut seni memotong kertas ini, desain dan ilustrasi cover buku dari penulis Vira Basuki yang terbit dalam tiga edisi yaitu; Jendela, Pintu dan Atap. Kesibukannya memimpin salah satu program di School of Design Binus yaitu Creative Advertising tak menyurutkan geloranya menggeluti seni memotong kertas.
Published at :